Nggak kerasa ya, kita bakalan ngelewatin bulan puasa lagi masih dalam suasana pandemi. Kalau puasa tahun kemarin mungkin masih agak-agak awkward, mudah-mudahan tahun ini semua kegiatan kita di bulan puasa yang masih tetap harus dibatasi bisa berjalan dengan lancar.
Oh iya, nyadar nggak sih di tengah pandemi ini, kita dituntut untuk menjaga kesehatan dengan lebih baik lagi dibanding sebelum-sebelumnya? Karena daya tahan tubuh yang kuat bakalan bantu melindungi tubuh kita dari berbagai macam virus penyebab penyakit.
Cara menjaga daya tahan tubuh ini bermacam-macam, mulai dari menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan, aktif bergerak dan berolahraga, mengelola stres dengan baik, dan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
Faktanya, berbagai macam penyakit bisa dicegah lho cuma dengan satu solusi sederhana, yaitu masak makanan sendiri di rumah. Ada banyak faktor yang berpengaruh, contohnya kalau kita masak sendiri tuh makanannya sudah terjamin higienis, lengkap empat sehat lima sempurna, hingga bisa menghemat pengeluaran juga.
Di bulan puasa kan kita memindahkan jadwal makan kita, yang tadinya ada sarapan, snack, makan siang, snack lagi, baru makan malam jadi sahur dan waktu buka puasa. Nggak perlu khawatir, asal kita mengonsumsi makanan bergizi seimbang, kebutuhan nutrisi kita pasti bakal terpenuhi meskipun makannya cuma 2 kali aja sehari.
Menjaga Kesehatan Keluarga dari Makanan di Rumah
Berhubung aku memang kerja di bidang family lifestyle & health, aku banyak dapat informasi dari berbagai ahli di bidangnya entah itu wawancara, webinar, dan lain sebagainya. Jadi aku mau share juga di blog pribadi aku tentang menjaga kesehatan keluarga dari makanan di rumah.
Meski memang lebih terjamin kehigienitasannya, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam memasak makanan di rumah. Ini sumbernya dari ahli pangan dan para ahli di bidang kesehatan, lho. Aku lupa narsumnya siapa tapi kalau nggak salah sih dari Kemenkes langsung. Nah, berikut adalah beberapa tipsnya yang bisa dipraktekkan di rumah.
1. Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Mempersiapkan Makanan
Ini penting banget tapi sering terlupakan. Ya, Bunda-Bunda yang cantik jelita, jangan lupa ya cuci tangan sebelum dan sesudah mempersiapkan makanan. Cuci tangannya juga jangan cuma dipercikkin air doang terus dilap ke baju ya, hahaha.
Cara cuci tangan yang benar itu menggunakan air mengalir dan sabun. Jangan lupa bersihkan sela-sela kelima jari, punggung tangan, hingga pergelangan tangan. Kan selama pandemi ini kita dianjurkan untuk rutin cuci tangan guna mencegah penyebaran virus, waktu memasak makanan menggunakan tangan kita sendiri langsung tuh berpotensi juga menularkan virus lho. Makanya jangan sampai lupa cuci tangan sebelum masak.
2. Mencuci Peralatan Masak
Pastikan peralatan masak yang kita pakai sudah dicuci bersih dan dikeringkan dengan benar. Baik itu wajan, panci, sodet, spatula, pisau, talenan, dan kawan-kawannya, pokoknya hukumnya wajib bersih sebelum digunakan. Semuanya dicuci menggunakan sabun, dan bisa dibiarkan kering dengan sendirinya atau dilap menggunakan serbet bersih.
Kan nggak lucu kalau tangan kita sudah bersih, tapi peralatan masaknya kotor. Percuma aja kita cuci tangan, karena virusnya tetap masih bisa menyebar.
3. Cuci Buah dan Sayur Sebelum Dimasak atau Dikonsumsi
Nggak cuma peralatan masaknya aja yang dicuci, bahan masakannya juga ya. Bunda bisa mencuci terlebih dahulu buah dan sayur yang mau dimasak atau dikonsumsi menggunakan air mengalir.
4. Memisahkan Tempat Penyimpanan Bahan Makanan Mentah dan Masakan Matang
Ini banyak juga orang yang belum tahu kalau wadah penyimpanan bahan makanan yang mentah dan masakan matang itu nggak boleh disatukan. harus dipisah. Kalau di kulkas juga tempatnya sebaiknya dipisah. Rata-rata sih di kulkas masa kini ada tempat khusus buat nyimpen sayur, telur, dan lain sebagainya.
Kalau menyimpan daging mentah di kulkas, usahakan taruh di wadah tertutup ya untuk mencegah kontaminasi bakteri ke makanan lain yang ada di kulkas.
5. Menggunakan Alas Pemotong dan Pisau yang Berbeda untuk Makanan Mentah atau Matang
Mungkin kedengerannya ribet ya, memisahkan talenan dan pisau untuk bahan mentah dan juga masakan matang. Tapi faktanya penyebaran bakteri dan kuman di talenan dan pisau itu persentasenya cukup tinggi lho, dan tentunya kita nggak mau gambling kalau masalah kesehatan keluarga.
Maka dari itu, sebaiknya talenan dan pisau untuk makanan yang sudah matang dan bahan mentah itu dipisah. Jangan lupa juga dicuci bersih sebelum dan sesudah digunakan.
Nah, bulan puasa ini aku usahain banget anak-anak dan suami dapat nutrisi yang terbaik dari makanan yang aku sajikan untuk sahur dan juga berbuka puasa #MenuSehatPanduanBunda.
Misalnya nih, aku masak sajian ala chinese food yang memang nutrisinya sudah lengkap banget dan seimbang. Ada ayam goreng mentega, capcay, fuyunghai, dan kwetiau goreng yang dibuat dari bahan masakan dengan zat gizi makronutrien yang lengkap.
Selain memang lebih bersih dan higienis, memasak makanan di rumah bisa melibatkan anak-anak juga lho. Sudah tahu belum manfaat mengajak dan mengajari anak memasak sejak dini. Ternyata manfaatnya banyak banget, seperti melatih kemandirian, mengenalkan proses memasak hingga menjadi makanan siap makan, dan lain-lain.
Jangan Lupa Konsumsi Obat Cacing
Setelah memastikan keluarga makan makanan sehat, bergizi, dan higienis, ada satu hal lagi yang cukup krusial nih. Jangan lupa konsumsi obat cacing!
Mengutip dari Halodoc, idealnya kita perlu mengkonsumsi obat cacing setiap enam bulan sekali untuk mencegah cacingan atau infeksi cacing di tubuh kita. Jangan anggap remeh cacingan lho, karena kalau kita sudah kena infeksi cacing kayak gini, daya tahan tubuh kita bakal melemah dan kita bakalan lebih rentan terkena penyakit berbahaya lainnya.
Parasit cacing bersarang di usus besar dan usus halus kita dan nantinya di sana dia bakal menyerap semua nutrisi dari makanan yang kita konsumsi dan juga mengisap darah kita. Udah capek-capek masak makanan sehat bergizi, eh nutrisinya larinya ke cacing! Infeksi cacing juga bisa menyebar ke organ tubuh lain makanya harus dicegah sebaik mungkin supaya jangan sampai terjadi.
Gejala cacingan juga cukup bervariasi tergantung keparahan infeksinya, misalnya tubuh kurus dan perut yang terlihat membuncit, rasa gatal di anus, berat badan sulit naik, dan gangguan pencernaan.
Mungkin kita mengaanggap anak-anak yang memang sedang senang-senangnya eksplorasi adalah kelompok yang cukup rentan terkena cacingan. Tapi orang dewasa juga memiliki risiko yang sama besar untuk terkena infeksi cacing.
Salah satu obat cacing yang bisa dikonsumsi untuk keluarga adalah Konvermex. Obat cacing ini mengandung bahan aktif Pyrantel Pamoate untuk melumpuhkan dan menghancurkan cacing serta mengeluarkannya dari dalam tubuh tanpa memerlukan pencahar.
Jenis-jenis cacing seperti cacing kremi, gelang, tambang, dan Trichostrongylus colubriformis bisa dibasmi dengan mudah dengan konsumsi Konvermex.
Jadi Konvermex ini ada dua tipe yaitu Konvermex 250 untuk orang dewasa yang tersedia dalam varian suspensi rasa vanilla latte dan kaplet, serta Konvermex 125 untuk anak yang tersedia dalam bentuk suspensi rasa jeruk dan tablet.
Suspensi 125mg ini dosis untuk anak-anak di bawah 12 tahun, kalau yang suspensi 250mg untuk dewasa. Begitu juga tablet 125mg untuk anak sedangkan yang kaplet 250mg untuk dewasa.
Konvermex ini bisa digunakan sebagai pengobatan tapi bisa juga untuk pencegahan. Sesuai anjuran, minum setiap 6 bulan sekali.
Untuk aturan mengonsumsinya silahkan ikuti petunjuk di kemasan ya!
Konvermex bisa dibeli secara offline di apotik atau drugstore seperti Kimia Farma, K24, Viva Apotek, dan toko obat lainnya. Selain itu bisa juga dibeli secara online di Konimex E-store dan official store Konimex di Shopee dan Tokopedia.
Yuk rutin minum obat cacing secara berkala untuk seluruh anggota keluarga agar sehat dan terhindar dari cacingan.
Nah, kalian bisa juga share kreasi makanan sehat berbuka puasa untuk anak dan keluarga di Instagram. Menangkan banyak hadiah menarik! Untuk informasi lebih lanjut bisa langsung cek di Instagram Panduan Bunda @panduanbunda.
4 komentar
Lucu amat masak berdua sama anak lanang.
ReplyDeleteAku pengen ikutan masak, Nisa! Eh, tapi aku bagian makan ajah deh. PR banget cuci cuci peralatan masak. Haha.
ReplyDeleteEnak kayanya ngajak bareng ponakan masak bareng begini~
ReplyDeleteWaaa terakhir minum obat cacing kapan ya, kayanya perlu nih biar makin lengkap yaa. Btw seru banget deh kayanya masak bareng anak cowooo hihi
ReplyDeleteHello beautiful! Thanks for visiting my blog.
Komentar dari kamu akan membuat aku lebih semangat lagi untuk ngeblog.
Oh iya, tolong untuk tidak meninggalkan link hidup ya :)