[EVENT REPORT] Wardah Beauty Fest 2020 with Dewi Sandra and Susan Carland - Women Empower Women
Bicara soal women empowerment, isu ini emang lagi hangat-hangatnya diperbincangkan terutama di Indonesia. Aku sendiri sebenernya termasuk yang privileged karena baru sekarang ini terbuka matanya tentang bagaimana sosok perempuan itu sendiri mengalami banyak opression khususnya di tanah air.
Sebelumnya aku berpikir ya di luaran sana semua perempuan seperti aku dan keluargaku, yang kedudukannya setara dengan laki-laki, dipersilahkan mengeluarkan pendapat sebebas-bebasnya, dan mendapatkan hak-haknya dengan mudah tanpa hambatan.
Aku memang nggak lahir di keluarga yang masih patriarki banget, tapi ternyata masih banyak sekali keluarga di luar sana yang menganggap perempuan sebagai warga negara kelas dua.
As a woman and a mother, aku merasa sudah jadi tugas aku untuk membesarkan anak-anak yang menghargai laki-laki dan perempuan dengan sama dan adil. Terlebih aku juga punya anak laki-laki dan perempuan yang harus aku ajarkan mengenai kesetaraan gender dari viewpoint masing-masing.
Wardah Beauty Fest 2020 - Women Empower Women by Dewi Sandra & Susan Carland
Nggak terasa Wardah sudah 25 tahun setia menemani wanita Indonesia untuk bisa tampil lebih percaya diri. Ya beda-beda tipis lah sama aku umurnya.
Dalam rangka merayakan 25 tahun berdirinya Wardah di Indonesia, Wardah menyelenggarakan Wardah Beauty Fest 2020 yang diisi dengan berbagai talkshow inspiratif dan beraneka tema, bazaar online, virtual beauty class, and many more.
Acara ini diselenggarakan pada tanggal 3 hingga 4 Oktober 2020 dengan rangkaian acara menarik yang bisa diakses secara virtual. Ah ya, karena pandemi event ini pastinya digelar secara virtual. Aku sempet beberapa kali hadir di acara-acaranya Wardah dan mereka memang mengemas acaranya sedemikian kerennya. Membuat event virtual tentunya jadi tantangan tersendiri, but somehow they managed it.
Kemarin aku berkesempatan untuk menyaksikan diskusi hangat dari Dewi Sandra dan Susan Carland. Kalian udah pasti tahu dong ya tentang Dewi Sandra, seorang figur muslimah mualaf cantik yang kisah hidupnya menemukan kebenaran sangat inspiratif.
Nah, untuk yang belum tahu, Susan Carland adalah brand ambassador dari UNICEF, seorang dosen dan juga feminis muslimah yang ternama dari Australia.
Susan sendiri convert di usia 19 tahun, dimana ia dibesarkan sebagai seorang kristiani yang taat di keluarganya. Dengan menjadi seorang muslim, ia otomatis menjadi seorang minoritas di komunitasnya.
Awalnya ia sempat mempertanyakan mengapa ia harus menganut agama tertentu, apakah karena ia mempercayai bahwa agama tersebut benar atau karena ia dibesarkan untuk menganggapnya benar?
Susan tertarik untuk mempelajari Islam lantaran jatuh cinta pada sosok Nabi Muhammad SAW dan tertarik pada pandangan keadilan sosial dalam Islam. Dalam perjalanannya tersebut ia memakan waktu dua tahun sebelum benar-benar memutuskan serius untuk memeluk agama Islam.
Baca Juga: Ketemu Lippielust di Wardah White Secret Garden
Gender Equality Is Not a Woman's Issue, It's Everybody's Issue
Susan mengungkapkan bahwa menurutnya, kesetaraan gender bukanlah masalah perempuan, tetapi masalah bagi semua orang. Memang pada praktisnya kaum perempuanlah yang paling sering mengalami diskriminasi. Namun kenyataannya, banyak kaum laki-laki yang juga menjadi korban dari gender inequality ini.
"Your gender doesn't define you are right or wrong," ungkapnya.
Baik laki-laki maupun perempuan, harusnya saling bekerja sama untuk menciptakan dunia yang adil bagi semua orang.
Perempuan seringkali dihadapkan dengan berbagai polemik, contohnya pilihan untuk tetap bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Di lingkungan yang sangat kental dengan budaya patriarki pun, perempuan dianggap hanya sebagai pemanis.
Menurut Dewi Sandra, muslimah di Indonesia secara general kehilangan suaranya. Tidak ada cukup banyak perempuan yang berani speak up dan komunitas-komunitas perempuan tidak cukup kuat untuk saling mendukung satu sama lain.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk terus belajar, mencoba hal-hal baru, dan menyuarakan pendapat. Jangan lagi berpikir bahwa perempuan tak akan didengar. Justru kita harus membuat orang lain mendengar kita karena kita perempuan.
Susan mengambil contoh, di agama Islam sendiri banyak tokoh-tokoh perempuan yang sangat hebat dan luar biasa. Mereka pun tak dipandang sebagai seorang 'ibu dari A' atau 'istri dari B', melainkan diri mereka sendiri.
Di saat perempuan diberikan ruang untuk menjadi dirinya sendiri, akan ada banyak perubahan yang bisa terjadi di dunia ini.
What Can You Do As A Moslem Woman to Empower Others
Yuk, mari kita menjadi wanita yang lebih pandai untuk menghadapi dunia. Mengenal diri kita sendiri, menjadi muslimah yang lebih baik dan bertanggung jawab kepada sang Pencipta dan kepada sesama.
Percayalah alasan mengapa kita diciptakan sebagai perempuan adalah memberikan manfaat kepada sesama, serta saling mendukung dan memberi semangat untuk terus maju.
Memulai menulis blog ini sendiri adalah bentuk kepedulian aku untuk sesama perempuan. Aku berharap bisa sedikit banyak berkontribusi untuk memberikan insight, contohnya dalam ulasan produk untuk membantu kamu menentukan pilihan yang tepat.
Terima kasih banyak untuk Wardah dan Clozette Indonesia atas kesempatannya untuk bisa ikutan acara yang super keren ini! See you on the next post!
1 komentar
Wah seru banget yaaa
ReplyDeleteHello beautiful! Thanks for visiting my blog.
Komentar dari kamu akan membuat aku lebih semangat lagi untuk ngeblog.
Oh iya, tolong untuk tidak meninggalkan link hidup ya :)