Sebagai seorang ibu yang anaknya sekarang udah dua, aku jadi kepengen lebih banyak belajar soal nutrisi untuk perkembangan anak. Nah, beberapa hari ke belakang ini aku sempet ikutan Webinar Tanggap Alergi di Masa Pandemi untuk Generasi Maju.
Aku dapet banyak banget ilmu dan informasi yang bermanfaat soal alergi anak, khususnya alergi susu sapi. Anakku sendiri emang nggak alergi susu sapi, tapi ada beberapa saudara yang anaknya alergi susu sapi dan informasi yang aku dapetin ini bisa berguna.
Tentunya aku juga mau share di blogku supaya makin banyak yang bisa cepat tanggap akan alergi ini. Mudah-mudahan bermanfaat, ya!
Alergi Anak - Sistem Imun yang Lebih Sensitif
Di masa pandemi ini, anak-anak jadi salah satu kelompok usia yang rentan, terutama anak dengan kondisi kesehatan yang berisiko tinggi seperti anak dengan alergi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ternyata kasus anak yang positif terinfeksi COVID-19 di Indonesia termasuk yang tertinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya, lho! Nah lho, gimana nggak parno?
Alergi bisa disebabkan dari dua faktor. Yaitu faktor genetik dimana alergi tersebut diturunkan dari orangtuanya, lalu faktor lingkungan, misalnya anak sering terpapar polusi, asap rokok, dan yang lainnya.
Faktanya, 30% hingga 40% penduduk dunia memiliki alergi terhadap alergen tertentu. Terus, ada 550 juta orang di dunia yang punya alergi makanan.
Menurut Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi yang paling banyak dialami oleh anak.
Berdasarkan data dari Klinik Anak RS Ciptomangunkusumo, sebanyak 23,8% pasien anak mengalami alergi susu sapi.
Anak yang punya alergi itu sistem daya tahan tubuhnya unik dan lebih sensitif dibandingkan anak lain. Nah, dalam kasus alergi susu sapi, terjadi respon sistem imun yang tidak normal pada protein susu sapi (whey dan kasein).
Padahal susu merupakan salah satu sumber nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak. Makanya, orangtua perlu mengenali sejak dini reaksi alergi susu sapi pada anak dan memberikan solusi yang tepat.
Kenali Gejala Alergi Susu Sapi Pada Anak
Seperti apa gejala alergi susu sapi? Biasanya akan timbul ruam-ruam merah di kulit tak lama setelah mengonsumsi susu sapi. Selain itu, akan ada gejala yang timbul pada sistem pernafasan, contohnya si kecil batuk-batuk atau bersin berulang kali.
Gejala alergi juga bisa muncul pada sistem pencernaan, anak bisa diare atau sakit perut setelah minum susu sapi.
Perlu diketahui juga kalau dampak dari alergi itu sendiri banyak, lho. Makanya kita harus cepat tanggap kalau udah mulai muncul gejala reaksi alergi ini.
Nggak cuma berpengaruh pada gangguan tumbuh kembang anak aja, ada risiko penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi, dan sakit jantung juga. Terus psikologis orangtua & si kecil bisa terdampak karena alergi ini.
Maka dari itu, perhatikan baik-baik reaksi si kecil setiap habis mengonsumsi sesuatu. Ini bisa dimulai dari masa MPASI, ya!
Tapi tenang aja, alergi susu sapi ini biasanya berangsur pulih dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia, kok! Kemungkinan alergi susu sapi ini sembuh pada umur 5 tahun mencapai 97%.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Anak Mengalami Alergi Susu Sapi?
Pertama selain cepat tanggap kenali reaksi alerginya, hal selanjutnya adalah konsultasikan gejala yang diamati tersebut.
Konsultasi disini bisa langsung mengunjungi dokter atau menghubungi secara online supaya nantinya si kecil bisa dapat penanganan yang tepat.
Oh iya, sesuai rekomendasi IDAI, kalau anak alergi susu sapi akan diberikan dua cara untuk kendalikan alergi tersebut. Pertama, anak bakal diberikan obat-obatan sesuai indikasi.
Kedua, biasanya akan dihimbau untuk menghindari protein susu sapi dan produk-produknya. Kalau misalnya anak masih ASI, ibu yang harus pantang konsumsi protein susu sapi dan juga produk lainnya seperti keju atau yogurt.
Kalau anak sudah agak besar, susunya bisa diganti dengan susu formula kedelai, formula asam amino, atau formula terhidrolisis ekstensif.
Solusi paling gampang sih ya, susu kedelai dong.
Pernah denger nggak sih kalau ada mitos yang bilang anak laki-laki gak boleh banyak-banyak minum susu kedelai, nanti jadi 'kecewek-cewek'-an?
Ternyata itu mitos doang, lho.
Susu formula dari kacang kedelai yang dijual di pasaran tuh udah melewati semacam proses sehingga proteinnya bisa dikonsumsi dengan aman oleh anak. Menurut penelitian juga tidak ada efek negatif dari formula soya terhadap fungsi reproduksi dan sistem imun anak. Jadi nggak perlu khawatir lagi dong ya, kasih susu soya untuk anak laki-laki.
Oh iya, buibu bisa juga intip-intip http://www.generasimaju.co.id/alergianak dulu nih...
Lewat acara Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju, mendukung supaya para ibu-ibu Indonesia bisa jadi #BundaTanggapAlergi
Digital Marketing Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Mediana Herwijayanti, mengungkapkan di Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju ini para orangtua bisa mengakses konten-konten digital yang sudah dipersiapkan sebaik mungkin, berisi edukasi nutrisi serta cara mengatasi dan mengendalikan faktor penyebab alergi susu sapi.
Konten ini bisa diakses dengan mudah lewat Instagram @soya_generasimaju dan Facebook Page Soya untuk Generasi Maju. Emang ada konten apa aja sih?
Para orangtua bisa interaksi langsung dengan ahli atau dokter melalui sesi Expert Chat yang bekerja sama dengan beberapa publishers seputar nutrisi dan penanganan anak alergi susu sapi. Selain itu juga ada kelas Zumba Tanggap Alergi dengan gerakan olahraga ringan supaya orangtua dan si kecil tetap aktif dan sehat.
Nggak cuma itu, ada juga banyak inspirasi kreasi resep sehat berbahan dasar SGM Eksplor Advance+ Soya dari para celebrity chef dan tips-tips lainnya agar anak yang alergi susu sapi bisa tetap sehat dan nyaman beraktivitas di rumah selama masa pandemi ini. Komplit banget, ya?
Anggi Morika Septie, Senior Brand Manager SGM Eksplor Advance+ Soya juga menambahkan bahwa rangkaian program edukasi di Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju ini mengajak para Bunda untuk jaga kesehatan si kecil dengan Tanggap Alergi melalui gerakan 3K.
3K apaan sih? Yup, seperti yang sudah aku highlight di atas, gerakan 3K adalah Kenali gejala, Konsultasikan ke dokter, dan Kendalikan faktor penyebab alergi susu sapi dengan alternatif nutrisi yang tepat supaya si kecil bisa tetap tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Bisa dicek juga di website yang sudah aku sebutkan di atas, ada Cek Resiko Alergi pada Anak dengan kuisioner sederhana yang hasilnya bisa langsung diterima via email dan konsultasi langsung kepada dokter soal alergi anak.
Enak ya, jaman sekarang semua bisa serba online. Kebetulan anakku yang sulung juga punya alergi yang memang turun dari ayahnya, yaitu alergi dingin. Dulu sih ketahuannya waktu baru lahir, sekitar umur 2 hari dia tuh bersin-bersin sama hidungnya meler seharian.
Kebetulan pas jadwal kontrol ke rumah sakit kan buat vaksin, jadi aku sekalian tanya, ternyata memang alergi dingin. Untung aja aku cepat tanggap alergi anakku jadi langsung tahu pencegahannya harus seperti apa.
Supaya informasinya lebih mudah tersampaikan, semuanya sudah aku rangkum dalam infografis di atas, ya! Mudah-mudahan dengan edukasi dari Pekan Tanggap Generasi Maju ini, dilengkapi dengan gizi seimbang, anak-anak dengan alergi susu sapi bisa tetap sehat dan optimal tumbuh kembangnya, menjadi Anak Generasi Maju.
Kalau kalian sendiri punya alergi, nggak? Atau alerginya turun ke anak? Share juga ya di kolom komentar di bawah!
2 komentar
Wah makasih bgt infonya ya mbak, jd ada pencerahan kalau2 si kecil ada alergi, kebetulan aku lg belajar byk tentang mpasi, alergi dan semacamnya sebelum si kecil mpasi.
ReplyDeletehttps://shopee.co.id/veearless
ReplyDeleteHello beautiful! Thanks for visiting my blog.
Komentar dari kamu akan membuat aku lebih semangat lagi untuk ngeblog.
Oh iya, tolong untuk tidak meninggalkan link hidup ya :)