Ngomongin soal bisnis ya, sebenernya meskipun saat ini aku statusnya karyawan tapi aku pengen banget suatu hari nanti bisa buka bisnis (lagi). Beberapa tahun kebelakang sebelum kerja kantoran dan bahkan sebelum ngeblog aku udah punya bisnis kecil-kecilan jualan masker homemade gitu, tapi udah gak aku lanjutin lagi soalnya keburu sibuk sama pekerjaan yang lain hehehe. Padahal profit sudah lumayan dan sudah punya beberapa reseller juga, tapi dulu tuh aku keburu keasyikan ngeblog. Uniknya dulu usaha aku tuh lahir dari mata kuliah kewirausahaan di kampus tercinta.
Tapi mungkin suatu hari nanti comeback? Who knows.
Makanya aku excited banget untuk ikutan webinar 'Strategi Ibu Cerdas Mengelola Bisnis dan Pendidikan Anak' dari Bimbingan Belajar Sinotif beberapa waktu yang lalu. Ya, itung-itung collect informasi dan insight lah ya jika memang nanti jalannya aku nyemplung ke usaha lagi. Apalagi speakernya tuh adalah bu Rani Kiswanto owner dari Smooch Beauty Bar yang udah well-known banget di dunia beauty enthusiast.
Oke, jadi kali ini aku mau share juga insight yang aku dapatkan dari bu Rani dan Sinotif tentang mengelola bisnis, khususnya untuk perempuan ya karena you know jadi perempuan itu perannya banyak sekali. I'm a working mom, sekaligus juga istri, ibu, anak, teman, dan lain-lain. Pokoknya susah deh balance semua 'peran-peran' yang kita jalani itu, ya nggak sih?
Jadi bu Rani dani Smooch Beauty Bar ini bisa dibilang salah satu pelopor untuk one stop beauty service. Memang ya jaman sekarang itu udah banyak banget jenis usaha seperti ini, tapi back to 2015 dulu ketika Smooch baru berdiri ya memang baru Smooch aja tipe 'salon' yang kayak gini tuh. Sampai sekarang Smooch sudah punya 14 cabang di berbagai kota besar di Indonesia, bahkan sudah go international juga ke luar negeri lho, keren banget kan?
Bikin usaha memang awalnya nggak mudah, tapi lebih susah lagi untuk mempertahankan usaha tersebut supaya sustain.
Bu Rani sendiri menemui berbagai kendala dalam jatuh bangunnya membangun Smooch seperti terpaksa berganti partner bisnis, ditutupnya beberapa cabang karena pandemi, atau memutuskan untuk stop salah satu jenis treatment karena dianggap kurang bisa keep up dengan perkembangan zaman.
To be a successful businesswoman, you need to have a keen and sharp instinct.
It's good to be an idealist, a perfectionist when it comes to business, tapi kita juga tetap harus fleksibel. Bu Rani sendiri punya mindset untuk yakin bahwa yang dikehendaki dilepas dari kita akan diganti dengan yang lebih baik.
Selain itu, beliau juga percaya bahwa support system yang baik akan membantu seorang pebisnis untuk lebih maju juga. Makanya penting banget untuk develop support system dan teams yang baik dan cocok (ini penting sih) dengan kita. Terus gimana ya caranya supaya kita bisa develop team yang cocok dengan kita? Bu Rani punya tips nih, yaitu caranya pertama dengan kita harus bisa mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Setelah kita tahu, kita ini orangnya seperti apa, stress tolerance dan copingnya bagaimana, baru kita bisa susun dan develop team berdasarkan karakter kita. Ini aku setuju banget sih, as an owner penting untuk mencari yang cocok dengan kita, dan itu bisa kita lakukan kalau kita sudah tahu apa sih yang cocok dengan kita.
Nggak cuma itu, salah satu rahasia sukses Smooch Beauty Bar sampai bisa bertahan hingga saat ini dan terus berkembang adalah kemampuan untuk berpikir out of the box. Ada banyak hal yang mungkin saat itu dianggap tidak konvensional ya oleh masyarakat, misalnya Smooch itu termasuk salah satu bisnis yang melakukan marketing lewat media sosial disaat masih jarang hal seperti itu dilakukan. Sebagai contoh dulu Instagram memang dikenal sebagai wadah kita untuk upload foto aja nggak sih, mirip kaya album pribadi gitu. Nah, di sini bu Rani melihat peluang bahwa Instagram ini sebenernya bisa lho jadi wadah kita untuk meningkatkan brand awareness.
Smooch juga ternyata melakukan marketing lewat e-commerce. Memang at the first glance mungkin kita mikirnya kalau salon gitu ya memang ranah usahanya di offline aja, ya nggak bisa pivot ke online secara apa yang mau di delivery gitu kan ya. Tapi ternyata e-commerce ini bisa dimanfaatkan untuk berjualan voucher atau bundling package juga yang nantinya bisa digunakan untuk treatment. Such a smart move!
Nah, sudah jadi pebisnis yang sukses ya kembali lagi susah nggak sih balance peran jadi istri dan juga ibu? Kembali lagi seperti yang bu Rani katakan bahwa support system itu sangat penting. Jadi beliau tetap set time untuk keluarga di tengah- tengah kesibukannya, Untuk pendidikan anak, bu Rani juga mempertimbangkan untuk mencari support system yang tepat seperti bimbingan belajar dari Sinotif untuk anaknya.
Enak banget nggak sih jaman sekarang bimbel tuh bisa online ya, gak kayak jaman aku sekolah dulu harus ikut bimbel sepulang sekolah sampai sore, belum capeknya, belum lama di jalannya karena macet. Sinotif sendiri merupakan bimbingan belajar online khusus bidang eksakta seperti Matematika, Fisika, dan Kimia yang mungkin dikenal sebagai 'momok' untuk pelajar. Dengan sistem pembelajaran yang praktis, bisa diakses di mana saja, dan tenaga pelajar yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, Sinotif bisa jadi support system yang oke untuk Parents dalam hal pendidikan anak, nih.
Anyway, banyak banget insight yang aku dapet dari webinar 'Strategi Ibu Cerdas Mengelola Bisnis dan Pendidikan Anak' ini, Makin nambah semangat juga buat mulai usaha baru, mudah-mudahan waktu dan tenaganya bisa disisihkan ya. Ada yang mau mulai usaha juga nggak nih?